We’ve updated our Terms of Use to reflect our new entity name and address. You can review the changes here.
We’ve updated our Terms of Use. You can review the changes here.

Tanana Kubra

by MAMA DJANA

supported by
/
  • Streaming + Download

    Includes unlimited streaming via the free Bandcamp app, plus high-quality download in MP3, FLAC and more.
    Purchasable with gift card

      €9.99 EUR  or more

     

  • Limited Edition Cassette (Soldout)
    Cassette + Digital Album

    Artist: Mama Djana
    Album: Tanana Kubra
    Format: Cassette C-30 Stereo
    Material: Ivory 190 gr, Full colour
    Contain: 10 tracks of classic tarling
    Label: Tilis Musik 2021
    Catalog number: TM008
    License: Creative Commons License BY-NC


    SORRY, SOLDOUT!


    VERY IMPORTANT:
    If you want to buy more (min. 5 copies) please contact us before (we need to provide you with the good ship pricing) so drop your order to tilismusikmail@gmail.com

    Includes unlimited streaming of Tanana Kubra via the free Bandcamp app, plus high-quality download in MP3, FLAC and more.
    ... more

    Sold Out

1.
Pembukaan 02:24
2.
Kiser Barang 05:03
3.
Barlen 05:13
4.
Banjaran 05:08
5.
Kiser Saedah 05:16
6.
7.
Renggong 05:22
8.
9.
Bendrong 05:07
10.
Bayeman 05:23

about

Mama Djana adalah sosok seorang seniman (musisi) yang unik. Awalnya saya dipertemukan beliau oleh dua orang teman, pertama Algo dan yang kedua adalah seorang Filolog, ia bernama Sinta Ridwan, yang secara kebetulan ia kelahiran asal Cirebon. Sebelum bertemu Mama Djana, saya sempat melakukan riset kecil tentang kesenian tarling, khususnya tarling klasik. Memang sedari kecil saya sudah sering mendengarkan musik tarling, akan tetapi belum pernah melihat secara langsung pertunjukan musik tersebut.

Pada waktu itu saya sempat melakukan riset tentang musik tarling di jagat maya (baca: internet). Namun cukup sulit untuk menemukan tarling yang masih menjaga khasanah autentikasinya secara musikalitas. Dan seiring perkembangan jaman, belakangan ini musik tarling banyak dipengaruhi atau sudah dicampur/dikembangkan dengan unsur dangdut atau musik koplo khas Pantura.

Begitu bertemu dan disuguhi musik tarling ala Mama Djana, saya mencoba untuk dokumentasikan secara audio dan visual. Saya cukup terkesima dengan gaya musiknya. Terutama dengan sentuhan teknik khas tarling klasik. Tarling, pada dasarnya adalah musik karawitan yang diimplementasikan kedalam instrumen barat. Lantas saya bertanya, kenapa musik ini seperti tidak berkembang? Padahal secara komposisi sangatlah menarik. Mungkin kurangnya eksposure dan regenerasi.

Diusia senjanya Mama Djana dan album Tanana Kubra, saya harap regenerasi kesenian musik seperti ini dapat dikembangkan. Dan menurut saya, Mama Djana layak dinobatkan menjadi salah satu ‘Sang Maestro’ musik tarling klasik tanah air. Terlepas dari mana kesenian ini berasal: Cirebon, Indramayu ataupun daerah lain sekitarnya, setiap kesenian haruslah tetap tumbuh dan berkembang, termasuk kesenian musik tarling klasik ini. [Gigi Priadji]


>>> English Version <<<


Mama Djana is a unique musician distinguished by his extraordinary style. We first met with the help of my two friends Algo and Sinta Ridwan (a Filolog), who were both born in Cirebon. Before I met the artist, I had conducted some research about tarling music, particularly the classical one. Since I was a kid, I have often listened to this kind of music, but I have never experienced it in a live show.

I also did research about tarling music in the internet. But I find it difficult to identify the pieces that remain authentic. The latest works of tarling music are always presented as a mixture of Dangdut or Pantura's Koplo.

When I found out about Mama Djana's tarling, which interested me, I then started to document his audio and visual works. I'm surprised with his own style of tarling. Mainly because it's still in a form of classical tarling. Tarling basically is still part of karawitan music. One thing that makes it “new” is how it’s implemented by using Western instruments. Then I ask, why this music doesn’t seem developing? I think the composition is very interesting but it is not known enough to wider audience, especially to younger generation.

Considering the artist's age, the next generation could develop classical tarling. And I am convinced that Mama Djana should be crowned as a “Maestro” of classical tarling in Indonesia. Regardless of where a given type of art comes from (either it's Cirebon, Indramayu or any other neighbouring areas), it should constantly grow and develop, including classical tarling music


Tanana Kurba:
The greatest classic tarling music of Mama Djana

credits

released May 2, 2021

Produser Eksekutif: Tilis Musik & Mama Djana
Produser: Wukir Suryadi
Asisten Produser: Algo Yus Pratama

Gitar: Mama Djana
Suling: Sadiya aka Gorek

Studio: Rumah Djana Partanian, 2014
Operator Rekam: Haniv Ghanim
Mixed & Mastered: Haniv Ghanim, Kamarku Recording, 2017
Logotype: Hartanto Kebo
Desain: Okta Samid
Foto: Haniv Ghanim
Alih Bahasa: Hilman Fatoni

Special thanks to:
Alm. Entin Kartini, Alm. Haniv Ghanim, Sanggar Candra Kirana dan untuk semua generasi muda yang mencintai dunia musik, khususnya musik khas Cirebonan: Tarling Klasik.

Dirilis oleh Tilis Musik dengan lisensi terbuka Creative Commons License BY-NC.

license

tags

about

Mama Djana Indonesia

Tanana Kubra:
Debut album of Mama Djana.

The one of maestro classic tarling music from Cirebon, Indonesia.

contact / help

Contact Mama Djana

Streaming and
Download help

Report this album or account

If you like Tanana Kubra, you may also like: